Dua Pasangan Klaim Sebagai Pemenang Pemilukada Bekasi

Posted by Simpatisan On Tuesday, March 13, 2012 0 komentar

Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Bekasi saling klaim jadi pemenang dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Bekasi yang berlangsung Ahad, 11 Maret 2012.

Kedua pasangan itu adalah kandidat nomor urut satu, Neneng Hasanah Yasin-Rohim Mintarja, dan nomor urut dua, Sa'dudin-Jamalullail Yunus. Keduanya bahkan menunjukkan hasil perolehan suara dari quick count atau penghitungan cepat.

Pasangan Neneng-Rohim (NERO) yang memakai jasa lembaga Indo Survey dan Strategy (ISS) menyebutkan pasangan yang disokong koalisi partai besar, Golkar dan Demokrat, itu beroleh 42,90 persen suara. Disusul pasangan Sa'dudin-Jamalulail Yunus (SAJA) di nomor urut dua, dengan 29,81 persen suara. Kemudian Darip Mulyana-Jejen Sayuti (Dasyat) di urutan paling bawah, 27,29 persen suara.

"Sudah bisa dipastikan siapa yang bakal jadi bupati dan wakil bupati," kata Direktur ISS Hendrasmo kepada wartawan di Bekasi, Senin, 12 Maret 2012.

Hendrasmo menerangkan margin error penghitungan tersebut sekitar 2 persen sehingga masih ada kemungkinan perubahan angka, namun tak sampai menggeser posisi NERO dari posisi teratas. "Pasangan NERO tetap di urutan teratas, sementara urutan kedua dan ketiga ada kemungkinan bertukar," katanya.

Adapun tingkat partisipasi warga pada pemilukada kali ini sekitar 61,10 persen atau 1,03 juta jiwa dari daftar pemilih tetap (DPT) 1,7 juta lebih. Angka itu lebih besar ketimbang Pemilukada 2007, yakni 46 persen. "Sisanya abstain atau tidak menentukan pilihan," katanya.

Dengan hasil penghitungan itu, dia memastikan, setelah 57 tahun Kabupaten Bekasi berdiri, untuk pertama kalinya akan dipimpin bupati perempuan.

Tim pemenangan pasangan SAJA juga menyebutkan hasil real count atau hasil penghitungan riil timnya telah fixed memenangkan calon incumbent itu.

Tim SAJA mengaku telah menghitung suara dari 70,2 persen tempat pemungutan suara (TPS) dari total 3.907 TPS di Kabupaten Bekasi. Hasilnya, pasangan Sa'dudin-Jamalullail menguasai 40,72 persen TPS, disusul pasangan Neneng-Rohim Mintarja 32,64 persen TPS, dan Darip-Jejen Sayuti dengan 26,64 persen TPS. "Sa'dudin-Jamal mendominasi," kata Sekretaris tim SAJA, Faesal Hafan Faridh.

Adapun tim Darip-Jejen, yang disebut-sebut perolehan suaranya paling sedikit, sampai saat ini belum memberi keterangan resmi.

Anggota KPU Kabupaten Bekasi Bidang Hukum, Zaki Hilmi, mengatakan, dari 1,7 juta lebih warga yang masuk DPT, diperkirakan hanya 60-65 persen yang memberikan hak suara. "Partisipasi masyarakat masih rendah, padahal sosialisasi sudah maksimal dilakukan KPU," katanya.
Hasil rekapitulasi akhir akan diumumkan KPU pada 17 Maret 2012.

http://www.tempo.co/Dua-Pasangan-Klaim-Menang-Pilkada-Bekasi


Pilkada Bekasi : Banyak Warga Tak Mendapat Undangan Memilih

Posted by Simpatisan On Sunday, March 11, 2012 0 komentar

Pemungutan suara Pemilukada Kabupaten Bekasi, satu Desa Mekarjaya, Kedungwaringin, warganya tidak menerima surat undangan memilih. Kondisi ini langsung disikapi tim DAHSYAT dengan mendesak KPUD dan Panwaslukada bergerak aktif menindaklanjuti laporan tersebut. Bahkan, tim pemenangan pasangan Darip-Jejen Sayuti ini menuding terjadi kecurangan sistematis dan terorganisir.

Tudingan tersebut disampaikan Sekretaris Tim Pemenangan DAHSYAT Yaya Ropandi. Sinyalemen terjadinya kecurangan tersebut dibuktikan dengan banyaknya temuan politik uang di Tambun Selatan dan banyaknya pendukung DAHSYAT tidak menerima undangan memilih.

’’Kami akan meneruskan ini ke Panwaslukada dan tidak akan berhenti sampai titik darah penghabisan,” tutur Yaya saat preskon di kantor tim advokasi DAHSYAT, Grand Wisata, Tambun Selatan, Sabtu (10/9).

Desk Pilkada DPP PDIP, Deddy Sitorus membeberkan, politik uang gencar terjadi di Tambun Selatan. Dia menilai, Pemilukada 2012 kotor dan rusak akibat kecurangan sistemis dan terorganisir yang sudah disusun untuk memenangkan salah satu calon. Deddy menjamin, politik yang dilakukan pasangan lain sangat kotor dan menciderai pesta demokrasi.

’’Proses demokrasi yang bersih saat ini hanya mimpi. Kecurangan terjadi di mana-mana dan ini pemilukada yang paling kotor,” ungkapnya.

Deddy menambahkan, pihaknya juga tetap menggugat pemilukada meski menang dan meminta untuk dilakukan audit di KPUD. ’’Kelemahannya, masyarakat takut menjadi saksi. Ini juga menjadi bukti kurangnya persiapan pasangan lain, sehingga menempuh cara-cara curang,” terangnya.

Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat, Heri Mei Oloan menghimbau masyarakat untuk tetap datang ke TPS dan membawa KTP jika tidak menerima undangan pemilih. Jika perlu, kata dia proses perhitungan suara juga disaksikan masyarakat, agar lima tahun ke depan benar-benar memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

’’Masyaraka t harus aktif, jangan sampai kecurangan yang sistematis merusak masa depan masyarakat Kabupaten Bekasi,” imbuhnya

Sumber http://berita-lampung.blogspot.com  : Aneh satu desa tidak adapat memilih undangan pilkada bekasi hari ini


Pilkada Bekasi - Panwaslu Bongkar Empat kasus Politik Uang

Posted by Simpatisan On 0 komentar


"Sejumlah pendukung Nero kedapatan membagikan uang kepada warga di Kecamatan Tambun Selatan oleh satuan tugas politik uang yang sengaja kami bentuk"
 
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Bekasi Jawa Barat menemukan empat kasus dugaan politik uang yang dilakukan salah satu kandidat sehari menjelang pemungutan suara pilkada.

Ketua Panitia Pengawas Pilkada (Panwaslu) Kabupaten Bekasi, Mulyadi di Cikarang, hari ini mengatakan, laporan tersebut datang dari kandidat Darip Mulyana-Jejen Sayuti (Dahsyat).

Ketua tim sukses Dahsyat, Waras Wasisto mengatakan dua dari empat kasus yang dilaporkan kepada Panwaslu ditemukan pada Sabtu (10/3). Masing-masing dilakukan oleh kubu Neneng Hasanah Yasin-Rohim Mintareja (Nero) dan Sa'duddin-Jamalulail Yunus (Saja).

"Sejumlah pendukung Nero kedapatan membagikan uang kepada warga di Kecamatan Tambun Selatan oleh satuan tugas politik uang yang sengaja kami bentuk," katanya.

Modus yang dilakukan pelaku, kata dia, dengan mendatangi rumah-rumah warga untuk membagikan uang senilai Rp 60.000,- per orang sambil meminta penerimanya memilih pasangan nomor urut 1 yakni Nero pada 11 Maret 2012.

"Salah satu ketua RT yang melaporkannya. Kebetulan yang bersangkutan simpatisan Dahsyat, sehingga langsung melaporkannya untuk kemudian kami tindak lanjuti. Pelakunya satu orang dan sudah kami serahkan ke Panwaslu berikut barang bukti yang dibawanya," ujarnya.

Menurut dia, temuan kedua terjadi di Kecamatan Cibarusah. Pelakunya diindikasikan merupakan pendukung pasangan Saja.

Juru bicara tim sukses Saja, Zainudhin membantah kabar tersebut. Menurut dia, tidak ada instruksi melakukan politik uang dari pihaknya untuk memenangkan Saja.

"Justru kami menemukan dua aksi lain di Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Muaragembong. Dua-duanya dilakukan kubu Nero. Pelaku di Kecamatan Sukatani bahkan anggota Panitia Pemungutan Suara yang langsung dipecat karena tidak dapat bersikap netral," katanya.

Anggota tim sukses pasangan Nero, Daeng Muhammad enggan berkomentar seputar masalah tersebut. Alasannya, tugasnya menjalankan mesin partai PAN untuk memenangkan Nero.

"Tugas saya menggerakkan mesin partai untuk memenangkan pasangan ini," demikian Daeng.

Penulis: Antara/ Murizal Hamzah

http://www.beritasatu.com/megapolitan/warga-bongkar-politik-uang-di-pilkada-bekasi


Munawar Fuad Mantan calon bupati 2007 : Dahsyat Lebih Baik

Posted by Simpatisan On Thursday, March 8, 2012 0 komentar

Dalam kampanye tertutup pasangan Darip Mulyana-Jejen Sayuti (DAHSYAT), hadir Ketua Forum Investor Bekasi (FIB) sekaligus Wakil Ketua DPD Demokrat, Munawar Fuad. Munawar Fuad mengaku, DAHSYAT jauh lebih baik dibandingkan dua pasangan lainnya, dalam segi visi misi, program visioner yang realistis serta ideologi.

Menurut Munawar Fuad, kedatangan dirinya dalam acara kampanye tertutup DAHSYAT sebatas sebagai warga Kabupaten Bekasi, bukan atas nama organisasi atau partai politik. Munawar melihat, DAHSYAT memiliki peluang menang karena didukung seluruh lapisan masyarakat.

’’Dari ketiga calon, DAHSYAT yang realistis dengan program dan visi misinya. Perbedaan akan terasa dan pastinya mengarah pada kebaikan,” katanya.

Pria yang rambutnya sudah ditumbuhi uban ini juga menilai, Pemilukada 2007 merupakan pemilukada terburuk, kotor dan mencoreng citra Kabupaten Bekasi. DAHSYAT dinilai lebih mumpuni untuk memimpin Kabupaten Bekasi.

’’Jangan sampai Pemilukada 2007 terulang lagi, hasilnya kan sudah terlihat. Saya atas nama pribadi mendukung DAHSYAT, jika dikasih penilaian 1 sampai 10, angka 7 untuk DAHSYAT,” terangnya.

Mantan calon bupati 2007 lalu ini mengklaim 98 ribu pendukungnya masih setia mengikuti gerakannya. Baginya, siapa pun yang nanti memimpin Kabupaten Bekasi harus memiliki karakter, solid dan mampu bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat.



’’Membangun Kabupaten Bekasi tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama. Saat ini jamannya kolaborasi dan menyatukan energi bersama rakyat meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan kemiskinan,” paparnya.

Munawar Fuad juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak memilih calon bupati yang mengedepankan politik uang dan cara-cara kotor lainnya. Hal tersebut untuk menghindari rusaknya Pemilukada seperti 2007 lalu. Jika Pemilukada berjalan baik, maka rakyat juga yang akan memetik hasil baiknya.

http://www.radar-bekasi.com


Para relawan pasangan siap mengantisipasi berbagai upaya penggagalan Pemilukada. Relawan mengaku bakal melakukan ronda untuk mengantisipasi ’serangan fajar’ politik uang menjelang pemilihan.

Sementara TimSukses DAHSYAT (Darip Mulyana-Jejen Sayuti) mengaku akan mengerahkan bantuan dari wilayah tetangga, mulai Bogor, Purwakarta, Kota Bekasi, dan Karawang untuk ikut menjaga Kabupaten Bekasi steril dari aksi politik uang jelang pemilihan.

Timses DAHSYAT selama masa tenang. Mereka menyiapkan seratus kader PDIP gabungan dari Karawang, Purwakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Bogor untuk melakukan patroli di 23 kecamatan.

Ketua Infokom DPW PDIP Jawa Barat, Waras Wasisto menjelaskan, DAHSYAT akan berhenti melakukan aktifitas kampanye dan sosialisasi. Namun gerakan 100 kader PDIP gabungan tetap berjalan, bukan untuk sosialisasi atau kampanye, melainkan mengawal masa tenang dengan baik.

’’Kami tidak mau kecolongan, jangan sampai politik uang merajalela saat masa tenang. Kami ingin masa tenang sesuai dengan fungsinya,” katanya.

Dijelaskan, patroli akan terus dilakukan selama tiga kali 24 jam. Jika pihaknya menangkap basah, maka Panwaslukada diminta untuk lebih tegas dalam mengambil sikap.

’’Sejauh ini belum ada tindakan tegas dari Panwaslukada. Kami akan langsung terjun ke setiap kecamatan memantau kecurangan politik,” terangnya.

http://www.radar-bekasi.com


Dahsyat Sediakan 1.5 Juta Rupiah Per laporan Kecurangan

Posted by Redaksi On Tuesday, March 6, 2012 0 komentar

Tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi, Darip Mulyana dan Jejen Sayuti (DAHSYAT), menyediakan imbalan kepada masyarakat yang melaporkan kecurangan Pilkada berikut bukti akurat kepada Panwaslu senilai Rp1,5 juta per pelapor.

"Hal itu kami lakukan mengingat kecurangan akan semakin besar terjadi pada saat putaran akhir kampanye bahkan hingga saat pemilihan nanti," kata juru bicara tim Sukses DAHSYAT, Saeful Rohman, di Cikarang, Jumat (2/3/2012).

Menurut dia, pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti pelanggaran kampanye berupa politik uang yang dilakukan dua kandidat lainnya dan telah disampaikan ke Panwaslu.

"Kami juga masih mengumpulkan bukti lainnya dari setiap laporan yang disampaikan masyarakat," ujarnya.

Ketua Tim Sukses Pasangan DAHSYAT, Waras Wasisto, mengatakan, pihaknya mengalokasikan dana Rp6 miliar guna pemenangan Pilkada dalam sisa waktu kampanye 10 hari sebelum pemilihan.

"Dana tersebut kami alokasikan guna keperluan kampanye hingga upah bagi saksi pada hari H pemilihan," katanya.

Menurut dia, pada agenda kampanye terbuka pihaknya pada, Sabtu (3/3), di Kawasan Lippo Cikarang direncanakan menghadirkan sekitar sembilan artis bertaraf nasional pimpinan H Jaja Miharja dan empat tokoh PDIP seperti Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Anggota DPR RI Miing, Wali Kota Solo Joko Widodo, dan anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka sebagai juru kampanye.

Dikatakan Waras, pihaknya juga akan mengumpulkan tujuh orang anggota Fraksi PDIP dari DPRD setempat untuk mengevaluasi setiap kinerja selama masa kampanye setiap dua kali dalam sehari.

"Mereka bertugas mengevaluasi setiap kegiatan kampanye dalam 10 hari terakhir ini. Tidak akan ada kader PDIP di Bekasi yang santai pada masa ini," katanya.

Dikatakan Waras, para wakil rakyat dari pihaknya memiliki tanggung jawab terhadap perolehan suara pasangan nomor urut 3 itu di masing-masing daerah pemilihannya.

"Kami juga sudah menggelar rapat tertutup bersama 23 ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) untuk menyebar spanduk dan baliho di masing-masing wilayahnya," katanya.


Dahsyat Kontrak Politik Dengan 30 Perwakilan Buruh

Posted by Redaksi On 0 komentar

Tim Sukses Pasangan Darip Mulyana-Jejen Sayuti (DAHSYAT) menjalin kontrak politik bersama sekitar 30 perwakilan buruh dari Serikat Pekerja Nasional, Senin (5/3/2012).

"Kontrak politik penting guna menjaga komitmen menyejahterakan kaum buruh oleh pasangan DAHSYAT saat mereka terpilih nanti," ujar Ketua Informasi dan Komunikasi (Infokom) DPW PDIP Jawa Barat, Waras Warsito, di Tambun, Senin (5/3/2012).

Menurut dia, buruh SPN memiliki keanggotaan yang solid untuk mendongkrak suara yang signifikan bagi kemenangan DAHSYAT pada agenda pemungutan suara pada 11 Maret 2012 mendatang.

"Kami yakin dukungan SPN terhadap DAHSYAT akan mendongkrak perolehan suara yang signifikan," ujarnya.

Dikatakan Waras, pihaknya menjamin bila pasangan DAHSYAT melakukan pelanggaran atas kontrak politik tersebut harus bersedia mundur dari jabatan dan hal itu dilakukan antar kedua belah pihak dengan perjanjian di atas materai.

"Jumlah kontrak politik yang sudah kami lakukan tidak terhitung jumlahnya. Seluruhnya tidak keluar dari koridor visi dan misi DAHSYAT," katanya.

Visi misi itu di antaranya, program sejahtera desa dengan mengalokasikan dana pembangunan Rp1 miliar per RW, program sejahtera buruh dengan memperjuanngkan rumah murah untuk buruh, dan program pemuda dengan menciptakan 50.000 lapangan pekerjaan baru setiap tahun.

Sementara itu, Ketua SPN Kabupaten Bekasi, Joko Sugimin, mengatakan kontrak politiknya bersama pasangan DAHSYAT berisi tujuh poin. Di antaranya adalah penghapusan outsoursing, revisi kebutuhan hidup layak (KHL) 70 persen, dan pembuatan Perda yang pro terhadap kesejahteraan buruh.

"Kami memiliki sekitar 25.000 anggota dari 32 perusahaan di Kabupaten Bekasi," demikian kata Joko

 Sumber : www.berita8.com